Kamis, 05 Mei 2011

contoh latar belakang studi kasus dakwah

A. Latar Belakang
Sikap hidup dalam perilaku Nabi suci Muhammad Saw senantiasa hidup dan terus menjadi panutan setiap muslim untuk membangun akhlak mulia. Akhlak adalah kelakuan, yang mana akhlak di sini adalah berupa kelakuan manusia yang sangat beragam. Keanaka ragaman tersebut dapat ditinjau dari berbagai sudut, antara lain nilai kelakuan yang berkitan dengan baik dan buruk suatu perbuatan manusia itu sendiri. Akhlak merupakan suatu perbuatan yang bertujuan jelas yaitu, untuk memperbaiki pribadi muslim, sehingga bisa melaksanakan islam dengan sebaik-baiknya. Adapun perbaikan yang dimaksud di sini adalah segala sesuatu yang sesuai dengan apa yang diterangkan oleh Al-qur’an dan Hadist Nabi Saw.
Namun yang terjadi dewasa ini, bagaimana akhlak yang dimaksud diatas, hanya menjadi sebuah teori-teori. Bagaimana akhlak-akhlak yang baik, yang seharusnya dilakukan dan yang tidak selayaknya dilakukan. Telah banyak bukti-bukti, terutama masalah kerusakan-kerusakan di bumi, dan yang terjadi doktrin utamanya adalah karena kerusakan akhlak dari para pemikul amanat Allah SWT untuk menjadi khalifah di muka bumi, yakni manusia sendiri.
Sering berjalannya waktu, pondok-pondok pesantren yang berorientasi untuk perbaikan akhlak manusia, khususnya orang-orang muslim, didirikan dengan mencoba menanamkan nilai-nilai moral atau akhlak pada diri santri-santrinya. Dengan pengajaran pengajian kitab yang ditawarkan, berusaha mengambil pelajaran dan pesan-pesan yang terkandung didalamnya. Baik tentang akhlak, tauhid, maupun fiqih, dan sebagainya.
Namun yang sering menjadi pertanyaan besar adalah, bagaimana materi-materi yang diajarkan tersebut mengena pada diri santri dan dapat diamalkan. Dalam hal ini yang menjadi fokus dalam makalah ini yakni, pada podok pesantren Al-Ishlah Bandar kota Kediri. Untuk itu agar tidak keluar dari pembahasan pada subbab berikutnya kami menyusun beberapa rumusan masalah yang kami bahas supaya mempermudah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar