Kamis, 16 Desember 2010

SIKAP ISLAM TERHADAP SIHIR

Latar Belakang
Sihir dan sejenisnya dari cakupan ilmu-ilmu hitam sudah popular dari masa nabi Sulaiman sampai nabi Muhammad SAW. Banyak hal yang terjadi pada saat ini mengenai hakikat sihir. Persepsi-persepsi yang salah akan hakikat sihir kini banyak terlontar di mulut banyak orang, mereka beranggapan bahwa sihir itu adalah perpaduan antara manusia dengan mahluk halus (syaitan, jin, dll) dan inilah yang terjadi pada sebagian orang yang mengaku bahwa dirinya adalah tukang sihir.
Di dlm kitab-kitab aqidah para ulama telah banyak membahas tentang bahaya sihir terhadap aqidah. Mereka menyebutkan sihir bahkan bisa membatalkan keislaman seseorang sehingga menjadikan dia tdk beraqidah Islam lagi. Kalau hal ini sampai terjadi mk tdk ada lagi harapan bahagia bagi dirinya. Allah menjelaskan di dlm firman-Nya:
وَلاَ يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَى
“Dan tdk akan beruntung tukang sihir dari manapun dia datang.”
Menurut Asy-Syinqithi dlm kitab Adhwa Al-Bayan makna ayat ini adl meniadakan seluruh jenis keberuntungan bagi tukang sihir dan Allah menguatkan hal yg demikian itu dgn firman-Nya: “Dari manapun dia datang.”
Al-Imam Al-Qurthubi mengatakan dlm Tafsir- : “Tidak akan beruntung dan selamat darimana pun dia Kalau demikian kedudukan tukang sihir yg ditiadakan pada diri segala bentuk datang di muka bumi ini.”
Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di dalam Tafsir beliau mengatakan: “Tipu daya mereka tdk mendatangkan hasil sedikitpun bagi mereka dan mereka tdk akan menang.” kebahagiaan dunia dan akhirat sekaligus diliputi ancaman dan murka Allah mk jelas sihir ini memiliki kaitan dgn agama. Kerusakan agama seseorang bisa demikian parah akibat perbuatan sihir tersebut. mk pantas bila Allah  melarang dgn keras agar manusia tdk mengerjakan perbuatan sihir ini. Allah tdk akan melarang suatu perkara atau memurkai melainkan hal tersebut akan membahayakan baik bagi diri sendiri agama maupun bagi orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar